Skip to main content

Indonesia Pada Abad Ke 20 Terkait Raden Ajeng Kartini


Perlawanan pada Abad ke-20 Pada tahun 1900, di saat bangsa Indonesia mulai terbuka dalam berpikir, maka cara perjuangan untuk merebut kemerdekaan juga mulai menggunakan pendekatan organisasi pergerakan. Hal itu didukung juga oleh perubahan kebijakan dari penjajah Belanda dengan mengizinkan berdirinya sekolah pribumi.

Sejarah mencatat beberapa organisasi pergerakan .kemerdekaan yang mempengaruhi perjalanan bangsa Indo-nesia sampai dengan tercapainya kemerdekaan Indonesia. Adapun organisasi pergerakan tersebut antara lain adalah Budi Utomo, Sarekat Islam, Muhamadiyah, Gerakan Pemuda,Taman Siswa, Gerakan Wanita, Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Gerakan Buruh.

Sejarah bangsa Indonesia mencatat beberapa tokoh bangsa dengan segala perjuangan dan pengorbanannya. Mereka merelakan berbagai kepentingan pribadinya untuk membela rakyat. Tokoh-tokoh tersebut antara lain sebagai berikut. 1) Raden Ajeng Kartini R.A. Kartini adalah putri Bupati Jepara, Raden Mas Ario Adipati Sostroningrat.

Dilahirkan tanggal 21 April 1879 di Mayong Kabupaten Jepara. Beliau adalah perintis kemajuan wanita Indo-nesia dengan perjuangan emansipasi wanita. Beliau mempunyai cita-cita mengangkat derajat kaum wanita agar mempunyai hak dan kecakapan yang sama dengan kaum pria. Beliau berkeinginan untuk sekolah, namun dilarang oleh orang tuanya.

Sebagai seorang gadis, beliau harus menjalani masa pingitan sampai masa pernikahan. Hal ini merupakan kewajiban yang harus dijalani oleh setiap perempuan pada masa itu. Kegemaran beliau adalah membaca. Dengan membaca, pikiran menjadi terbuka lebar. R.A. Kartini dapat memban-dingkan kemajuan yang dicapai wanita yang ada di negeri Barat dengan wanita di Indonesia.

Sejak saat itulah timbul niatnya untuk mendirikan sekolah bagi kaum wanita. Bersamaan dengan itu, ayahnya meminta agar R.A. Kartini menikah dengan Bupati Rembang yang bernama Adipati Joyodiningrat. Untung saja, R.A. Kartini mendapat suami yang baik. Beliau menikah dengan orang yang memahami betul keinginannya.

Sebagai permulaan dibukalah sekolah Kartini di rumahnya. Selanjutnya, bermunculan sekolah Kartini di berbagai daerah, seperti di Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Madiun, Cilacap, dan lain-lain. Sejak masih muda, R.A. Kartini selalu melakukan korespondensi dengan teman-temannya di negeri Belanda.

Di dalam suratnya, R.A. Kartini selalu menuliskan keinginannya untuk memajukan kaum wanita di Indonesia. Sekarang, isi surat-suratnya itu diterbitkan dalam sebuah buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. R.A. Kartini meninggal pada tanggal 17 September 1904 dalam usianya yang masih muda, yaitu 25 tahun.

Sebagai penghargaan dan penghormatan kepada beliau, setiap tanggal 21 April diperingati sebagai hari Kartini. Dewi Sartika Dewi Sartika adalah putri dari Raden Rangga Somanagara dan Raden Ayu Rajapermas. Lahir pada tanggal 4 Desember 1884di Cicalengka, Jawa Barat. Beliau merupakan tokoh perempuan Indonesia.

Selama hidupnya, ia berusaha memperjuangkan kemajuan kaun wanita Indonesia agar memiliki kedudukan dan derajat yang sama dengan kaum pria. Sejak itulah, beliau bercita-cita ingin mendirikan sekolah perempuan. Selain Kartini, masih banyak tokoh lainnya seperti Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara, dan lainnya.

Newest Post